ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG

ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG MENYATAKAN ARTI
MEMAKAI DALAM BAHASA JEPANG DAN INDONESIA
- Fokus Penelitian Verba dalam Bahasa Jepang
yang
berarti memakai –
日本語とインドネシア語「Memakai」という意味を
表す動詞の対照研究
Riska Wulandari, Dr. Dedi Sutedi M.A, M.Ed1, Linna Meilia R, S.Pd, M. Pd2
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan analisis kontrastif verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dengan mengacu pada verba dalam
bahasa jepang yang berarti memakai. Dalam bahasa Indonesia verba “memakai” dapat
diikuti berbagai objek sedangkan dalam bahasa Jepang penggunaan kata kerja didasarkan
pada objek yang digunakan dan tujuannya. Analisis ini dilakukan untuk mencari padanan
yang lebih tepat dalam bahasa Indonesia berdasarkan deskripsi verba tersebut.
1
2
Penulis Penanggung Jawab
Penulis Penanggung Jawab
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kontrastif.
Dengan demikian dapat diketahui dalam kondisi seperti apa verba dalam bahasa Jepang
yang berarti memakai dapat dipadankan dengan verba yang menyatakan arti memakai
dalam bahasa Indonesia.
Hasilnya menunjukkan bahwa kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru,
kakeru dapat dipadankan dengan verba mengenakan, sasu dapat dipadankan dengan
memakai ketika objek yang digunakan berupa payung, tsukau dapat dipadankan dengan
memakai/menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan, naik, dan mochiiru dapat
dipadankan dengan verba menggunakan.
Kata Kunci: Analisis kontrastif, memakai
Contrastive Analysis of verbs which have the meaning
“Memakai” in Japanese and Indonesian language
-
The focus of verbs in Japanese which have the meaning “Memakai” –
Abstract
This research is intended to describe verb contrastive analysis of word
“Memakai”. In Indonesian and Japanese by referring to the verb “memakai” in
Japanese. In Indonesian
the verb “memakai” can be followed by any object.
Meanwhile, in Japanese, the use of the verbs is determined by the object used and its
purpose. The analysis was conducted to look for the meaning of those verbs in
Indonesian language based on the verb description.
The method used in this study is contrastive descriptive method. Therefore,
it can be identified in what situation the verb “memakai” in Japanese can be
translated into the same meaning in Indonesian.
The result shows that kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru
could be translated as mengenakan, sasu could be translated as memakai when the
items used is umbrella, tsukau could be translated as memakai/menggunakan,
mempekerjakan, menghabiskan naik, and mochiiru could be translated as
menggunakan.
Keywords: Contrastive Analysis, Memakai
要旨
日本語とインドネシア語の対照研究は、母国語を日本語とする人々のインドネ
シア語学習、および、インドネシア語を母国語とする人々の日本語学習において
大切である。本研究は、日本語で「Memakai」という意味を表す動詞を取り上げ、
そのインドネシア語翻訳について分析する。
結果として、日本語で「Memakai」という意味を表す動詞は各語によって動詞
が使い分けられていることが分かった。「か ぶる・着る・はく・はめる・巻く・
締める・かける、さす、使う、用いる」を分析した結果、「Memakai」以外に、
目的語によって、インドネシア語でそれらの意味に対応する動詞が明らかになっ
た。具体的には「か ぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、つける」
は 「 Mengenakan 」 、 「 さ す 」 は 「 Memakai 」 、 「 使 う 」 は
「 memakai/menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan naik 」 、 「 用 い る 」 を
「Menggunakan」というインドネシア語に対応するということである。
キーワード:対照研究、Memakai、
Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah adanya perbedaan
penggunaan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan
bahasa Indonesia. Verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang
ada banyak diantaranya kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru,
sasu, tsukau, dan mochiiru. Verba-verba tersebut dapat diterjemahkan
menjadi memakai dalam bahasa Indonesia. Sementara itu verba memakai
dalam bahasa Indonesia memiliki 6 makna yang berbeda. Maka perlu adanya
analisis untuk mencari kata yang memiliki relasi kedekatan makna agar bisa
menunjukkan konsep yang terkandung dalam verba-verba yang menyatakan
arti memakai dalam bahasa Jepang untuk menghindari kesalahan berbahasa.
Di sisi lain dalam bahasa jepang itu sendiri , verba-verba tersebut memiliki
makna yang berbeda-beda sehingga pada konteks tertentu tidak dapat
diterjemahkan menjadi verba memakai dalam bahasa Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui padanan kata dari
kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru, sasu, tsukau, dan
mochiiru dalam bahasa Indonesia. Dengan begitu dapat diketahui dalam
kondisi seperti apa verba tersebut dapat diterjemahkan ke dalam verba yang
menyatakan arti memakai dalam bahasa Indonesia.
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kontrastif yaitu metode yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih fenomena
bahasa dan mengontraskan antara keduanya. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang dan bahasa Indonesia, yaitu kaburu,
kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru, sasu, tsukau, mochiiru. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang akan ditelaah dan dicari dari
berbagai sumber berupa karya tulis, novel, buku pelajaran bahasa Jepang, surat kabar dan
sumber lainnya (jitsurei) serta contoh kalimat buatan penulis sendiri (sakurei). Sedangkan
untuk instrumennya sendiri adalah penulis sendiri dengan berbagai macam data sebagai alat
bantu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik catat.
Dalam tahap ini, setelah data terkumpul akan dilanjutkan dengan membandingkan
makna verba menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Dalam
membandingkan suatu objek dari dua bahasa yang berbeda dapat dilakukan langsung dari hasil
deskripsi objek pada kedua bahasa tersebut. Caranya mula-mula fokuskan pada salah satu
bahasa, biasanya diawali bahasa II, lalu terjemahkan ke dalam bahasa I atau minimal cari
padanan yang lebih tepat dalam bahasa I (Sutedi,2011:129). Maka dalam penelitian ini, penulis
memfokuskan pada salah satu bahasa yaitu B2 (bahasa Jepang) lalu menerjemahkan contoh
kalimat yang mengandung makna memakai dalam bahasa jepang ke dalam bahasa Indonesia
kemudian mencari padanan yang lebih tepat dalam B1 (bahasa Indonesia).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Istilah (generic term) yang dijadikan titik tolak dalam analisis adalah verba yang
menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Adapun analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontrastif yang mengacu pada salah satu bahasa
yaitu bahasa Jepang. Maka perlu adanya batasan objek verba yang menyatakan arti memakai
bahasa Indonesia. Jadi, penulis terlebih dahulu akan menguraikan lebih mendetail kata
tersebut sehingga terbatas pengertiannya. Kata “memakai” dalam bahasa Indonesia berarti:
1. Mengenakan
2. Menggunakan; mempergunakan (dlm arti yg luas)
3. Memerlukan; menghabiskan
4. Naik; menumpang
5. Mempekerjakan
6. Mengikuti; mematuhi; mengindahkan
1. Verba Kaburu dalam Bahasa Indonesia
(1)
あの女の子は赤いぼうしをかぶっています。(Bunkachou, 1990:215 )
(Anak perempuan itu mengenakan topi merah.)
(2)
棚 が ほ こ り を か ぶ っ て い た 。 (dictionary.goo.ne.jp)
(Rak tertutup debu.)
(3)
父は会社の負債をかぶった。(Koizumi dkk.,1989:143 )
(Ayah menanggung utang perusahaan.)
Verba kaburu dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa topi, helm, cetok, syal, topeng, selimut, sarung yang memiliki
makna menutupi kepala atau wajah atau seluruhnya dengan sesuatu sehingga tidak semua
konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia. Dalam
konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena memiliki relasi
kedekatan makna. Kemudian verba kaburu juga dapat dipadankan dengan kata tertutup
(debu,salju), tersiram/terciprat (air, lumpur), menanggung (kesalahan, utang, tanggung jawab)
dalam bahasa Indonesia.
2.
Verba Kiru dalam Bahasa Indonesia
(4)
脚にぴったりとしたスマートを身につけ、 少年の召し使いと同様、 黒
い上着を着ている。(Tani,2004:34)
(Mengenakan celana yang sesuai dengan kaki dan mengenakan jas hitam yang
sama dengan pelayan pria.)
(5)
罪を着る。(dictionary.goo.ne.jp)
(Terkena getah kesalahan orang lain.)
Verba kiru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa Kemeja, gaun, setelan, kimono, seragam, kaos yang memiliki
makna mengenakan pakaian ke badan bagian atas atau seluruhnya agar menutupi tubuh
bagian atas atau seluruhnya. Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba
mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian verba kiru juga dapat
dipadankan dengan kata terkena getah kesalahan orang lain dalam bahasa Indonesia.
3. Verba Haku dalam Bahasa Indonesia
(6)
それに赤いカーディガンを羽織って、 同じ赤のハイヒールを履いてい
る。(Uchida,1993:10)
(Selain itu (dia) mengenakan cardigan merah dan mengenakan sepatu hak
tinggi yang merahnya sama.)
Verba haku dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa rok, celana, Sepatu, sandal, kaos kaki yang memiliki makna
mengenakan pakaian dari pinggang ke bawah dan mengenakan alas kaki. Dalam konteks ini,
verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan
makna.
4. Verba Hameru dalam Bahasa Indonesia
(7)
指 輪 に ダ イ ヤ モ ン ド を は め る 。 (dictionary.com)
(Memasang berlian ke cincin)
(8)
あきこさんは指輪をはめている。(作)
(Akiko mengenakan cincin.)
(9)
罠にはめる。(Koizumi dkk.,1989:431)
(Menjebak dengan perangkap .)
Verba hameru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa cincin, sarung tangan, jam (jari), lensa kontak (mata).yang
memiliki makna memasukkan sesuatu pada lubang agar pas dan dikenakan pada tubuh
sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa
Indonesia. Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan
karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian verba hameru juga dapat dipadankan
dengan kata memasang (kaca ke jendela, lukisan ke bingkai), menjebak dalam dalam bahasa
Indonesia.
5. Verba Maku dalam Bahasa Indonesia
(10)
「おっと、これは失礼」カケルは紳士的に謝罪して床に落ちていたタオ
ルを腰にまき、 「おい、 、 お前はいったいなんだろう。名を名乗れ! 」
(Renjo,2007:23)
(“Ehm…ini tidak sopan!”. Kakeru meminta maaf secara gentleman lalu
melilitkan handuk yang jatuh ke lantai di pinggang, “ sebenarnya, kamu itu
siapa? Sebutkan namamu?”.)
(11)
昨日のパーティーで赤いスカーフをまいている人が 私です。(作)
(Orang yang mengenakan syal merah di pesta kemaren adalah saya.)
(12)
私は卒業 証書を巻いてかばんに入れた。(Koizumi dkk.,1989:472)
(Saya menggulung piagam kelulusan dan memasukkannya ke tas.)
(13)
私は時計のねじを巻いた。(Koizumi dkk.,1989:472)
(Saya memutar sekrup jam.)
Verba maku dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa handuk, ikat kepala, jerami, perban, sapu tangan, syal, selendang
yang memiliki makna mengelilingi/melingkari sekeliling sesuatu dengan benda yang panjang
pada tubuh sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai
dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba
mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian verba maku juga dapat
dipadankan dengan kata melilitkan (tali,jerami), memutar (sekrup, per, film), menggulung
(Poster, kertas, kerai bambu, benang, kembang gula), dikelilingi (asap) dalam bahasa
Indonesia.
6. Verba Shimeru dalam Bahasa Indonesia
(14)
上着は後ろのハンガースタンドにかけられ、いまはクレリックシャツに
ワイン色のネクタイを締めている。(Renjo,2007: 58)
(Jas digantungkan di hanger belakang, sekarang dia mengenakan dasi warna
anggur pada kemejanya.)
(15)
ギターの弦を締める。(dictionary.goo.ne.jp)
(Mengikatkan tali gitar.)
(16)
ドライバーでねじを締める。(Koizumi dkk.,1989:238)
(Mengencangkan sekrup dengan obeng.)
Verba shimeru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa tali, ikat pinggang, mawashi (sabuk sumo), obi, hachimaki, dasi
yang memiliki makna mengikatkan dengan erat benda berbentuk tali pada sekeliling
badan.sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam
bahasa Indonesia.
Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba
mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian verba shimeru juga dapat
dipadankan dengan kata mengencangkan (sekrup, baut), mengikatkan (tali sepatu) dalam
bahasa Indonesia.
7. Verba Kakeru dalam Bahasa Indonesia
(17)
壁に絵をかける。(作)
(Menggantungkan lukisan di dinding.)
(18)
めがねをかけて本をよむほうがいい。(Bunkachou, 1990:188)
(Sebaiknya membaca mengenakan kacamata.)
(19)
市が川に橋をかける。(Koizumi, 1989 : 128)
(Kota yang membangun jembatan di atas sungai.)
(20)
店は看板をかけた。(Koizumi, 1989 : 128)
(Toko memasang papan reklame. )
(21)
ドアを閉じて鍵をかけると、気をつけて鍵をドレスのポケットにしまい
ました。(ejje.weblio.jp)
(Menutup pintu lalu menguncinya dan menyimpan kunci di saku gaun dengan
hati-hati.)
(22)
走りながらポケットを探って携帯を取り出してみると、幸運なことに
電話をかけてきたのは正にそのカケルだった。(Ranjo,2008:64)
(Sambil berlari (dia) mencari saku, saat mencoba mengeluarkan HP nya,
beruntungnya (dia) yang menelepon adalah kakeru.)
Verba kakeru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa kacamata, masker yang memiliki makna menggantungkan atau
menyangkutkan sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba
memakai dalam bahasa Indonesia. Kemudian verba kakeru yang memiliki makna meletakkan
sesuatu ke atas atau ke benda lain dengan objek berupa selimut juga dapat dipadankan dengan
verba memakai dalam bahasa Indonesia, Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan
dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian verba kakeru
juga dapat dipadankan dengan kata menggantungkan (lukisan, baju), menyandang (tas),
membangun (jembatan), memasang (reklame), mengunci (pintu), menelepon dalam bahasa
Indonesia.
8. Verba Sasu dalam Bahasa Indonesia
(23)
かさをさして歩いている人はおとうさんらしい。(Bunkachou,1990:191)
(Orang yang sedang berjalan memakai payung sepertinya ayah.)
(24)
指をさす。(Matsura, 1994:854)
(Menunjuk dengan jari.)
(25)
かびんに水をさす。(Matsura, 1994:854)
(Menuangkan air ke vas bunga.)
Verba sasu dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa payung yang memiliki makna memegang dan membuka payung
diatas kepala untuk menghindari hujan dan sinar matahari sehingga tidak semua konteks
kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia.
9. Verba Tsukau dalam Bahasa Indonesia
(26)
自分のスマホを仕事に使っていることが多いですね。
(http://050plus.com/pc/effect/index04.html)
(Yang menggunakan smartphone untuk pekerjaan bnyak ya. )
(27)
その男は魔法[手品]を使う。(Koizumi dkk.,1989:313)
(Laki-laki itu memakai sihir.)
(28)
バスを使って、通っいる。(Ruigo reikai jiten, 1994:131)
(Pulang pergi naik bus.)
(29)
この会社ではそのプロジェクトに専門の技術者を 5 人使っている。
(Koizumi dkk.,1989:313)
(Perusahaan ini mempekerjakan 5 orang insinyur untuk projek itu. )
(30)
きのう、遊園地に行って、1 日で 2 万円も使ってしまった。(Hirose dkk.,
1994:438)
(Kemarin, (saya) pergi ke objek wisata dan menghabiskan uang bahkan sampai
20.000 yen dalam satu hari. )
Verba tsukau dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa benda, alat dll yang memiliki makna menggunakan benda untuk
tujuan tertentu. Adapun padanan kata lain berdasarkan relasi kedekatan makna adalah verba
menggunakan. Kemudian verba tsukau juga dapat diartikan memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa uang dan waktu yang memiliki makna memakai sehingga
mengurangi nilai dari uang dan waktu. Maka padanan yang tepat untuk makna ini selain verba
memakai adalah menghabiskan. Kemudian Untuk objek berupa orang juga dapat dipadankan
dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia. adapun verba yang memiliki relasi kedekatan
makna dengan konteks tersebut adalah mempekerjakan. Dalam bahasa Jepang, verba tsukau
diikuti objek berupa kendaraan memiliki makna menggunakan benda untuk tujuan tertentu
sedangkan dalam bahasa Indonesia „memakai kendaraan‟ memiliki makna naik. Maka naik
merupakan verba yang memiliki relasi kedekatan makna dengan „memakai kendaraan‟.
10. Verba Mochiiru dalam Bahasa Indonesia
(31)
ゆびにささったガ ラスのかけらをピンセットを 用いてぬきとる。
(Bunkachou, 1990:1021)
(Mencabut serpihan kaca yang menancap di jari menggunakan pinset.)
(32)
この計画を成功させるには有能な専門家を用いる必要がある。(Hirose
dkk., 1994:493)
(Untuk mensukseskan rencana ini (kita) perlu menggunakan ahli yang
kompeten.)
(33)
そこで、より利回りが良い金融商品を求めて、銀行や証券会社の資産運
用のサービスを利用することになります。サービスを提供する金融機関
はお金を預かり、お客様に代わってお金を用いて、資産を増やします。
(http://www.ctcs.co.jp/special/virtualization/02.html)
(Dari situ, saya mencari produk keuangan yang memberi keuntungan lebih baik.
Maka saya memutuskan untuk menggunakan jasa investasi aset perusahaan
sekuritas dan bank. Sebuah fasilitas keuangan yang menyediakan jasa penitipan
uang kemudian (manajer investasi) mengelola uang sebagai pengganti nasabah
demi meningkatkan aset.)
Verba mochiiru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa benda, alat uang, waktu, orang dll yang memiliki makna
memakai sesuatu untuk melakukan atau memanfaatkan sesuatu.. Dalam konteks ini, verba
memakai dapat digantikan dengan verba menggunakan karena memiliki relasi kedekatan
makna.
Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa jepang yang dijadikan objek dalam penelitian yaitu kaburu, kiru, haku,
maku, hameru, shimeru, kakeru, sasu, tsukau dan mochiiru dapat dipadankan ke dalam verba
memakai dalam bahasa Indonesia pada makna tertentu artinya tidak semua makna yang
dimiliki oleh suatu verba dapat diterjemahkan menjadi memakai dalam bahasa Indonesia.
Kemudian, objek yang digunakan terhadap suatu verba merupakan penyebab utama perbedaan
padanan kata dalam bahasa Indonesia.
Tabel 1. Penggunaan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang
Verba
(1)
Kaburu
Menunjukkan arti memakai dalam Padanan
bahasa Indonesia
Indonesia
(2)
(3)
dalam
Menutupi kepala/wajah atau seluruh Mengenakan
badan. Cth:
topi, helm, topeng,
selimut.
Kiru
Mengenakan pakaian ke badan agar Mengenakan
Bahasa
menutupi tubuh bagian atas atau
seluruhnya. Contoh: Kemeja, gaun,
setelan, kimono, seragam, kaos.
Haku
Mengenakan pakaian dari pinggang Mengenakan
ke bawah dan mengenakan alas kaki.
Cth: rok, celana, Sepatu, sandal, kaos
kaki.
Hameru
Memasukkan sesuatu pada lubang Mengenakan
agar pas dan dikenakan pada tubuh.
Cth: cincin, sarung tanga, jam (jari),
lensa kontak (mata).
Maku
Mengelilingi/melingkari
sekeliling Mengenakan
sesuatu dengan benda yang panjang
pada tubuh. Cth: Handuk, ikat kepala,
jerami, perban, sapu tangan, syal,
selendang
Shimeru
Mengikatkan
dengan
erat
benda Mengenakan
berbentuk tali pada sekeliling badan.
Cth: Tali, ikat pinggang, mawashi
(sabuk sumo), obi, hachimaki, dasi
Kakeru
a.
Menggantungan
atau Mengenakan
menyangkutkan pada anggota tubuh.
Cth: kacamata, masker.
b. Meletakkan sesuatu di atas benda
lain. Cth: selimut
Sasu
Memegang dan membuka payung Memakai
diatas
kepala
untuk
menghindari
hujan dan sinar matahari. Cth: payung
Tsukau
a. Menggunakan benda untuk tujuan Memakai/Menggunakan,
tertentu. Cth: benda, alat dll.
mempekerjakan,
b. Mempekerjakan. Cth: Orang.
menghabiskan, naik
c.Memakai,
menghabiskan.
Cth:
uang, waktu.
Mochiiru
Memakai sesuatu untuk melakukan Menggunakan
Atau, memanfaatkan sesuatu.
Cth: benda, alat,orang, uang, waktu.
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa ke-10 verba tersebut dapat diterjemahkan
menjadi memakai dalam bahasa Indonesia. Meskipun semua verba tersebut diterjemahkan
menjadi memakai dalam bahasa Indonesia tetapi memiliki makna yang berbeda-beda. Oleh
karena itu perlu adanya padanan verba lain yang memiliki relasi kedekatan makna dengan
verba memakai bahasa Indonesia yang menunjukkan konsep, keadaan berdasarkan konteksnya.
Kolom (3) merupakan padanan kata yang sudah disesuaikan dengan konsep yang terkandung
dalam makna verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang. Dengan kata lain ,
verba-verba tersebut merupakan verba yang memiliki relasi kedekatan makna dengan verba
memakai dalam bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar pada halaman
berikut.
Bahasa jepang
Bahasa Indonesia
Kaburu
Kiru
Mengenakan
Haku
Hameru
Maku
Shimeru
Menggunakan
Mempekerjakan
Menghabiskan
Kakeru
Sasu
Tsukau
Mochiiru
Naik*
Memakai*
Gambar 1. Teknik komparasi mengacu pada bahasa Jepang
Keterangan:
Kolom bahasa Jepang merupakan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang yang menjadi objek
penelitian. Kolom bahasa Indonesia merupakan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Indonesia.
Dari gambar 1 menunjukkan bahwa verba kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru,
kakeru dapat dipadankan dengan verba mengenakan dalam bahasa Indonesia. Banyaknya
verba bahasa Jepang yang dipadankan dengan mengenakan mengindikasikan adanya
perbedaan dalam objek yang digunakan. Kemudian, padanan sasu tetap dipadankan dengan
verba memakai karena hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dimana objek
berupa payung diikuti dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia. Tsukau dalam bahasa
Indonesia dapat dipadankan dengan verba menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan,
naik dan memakai. Tanda (*) pada verba naik merupakan catatan bahwa sebenarnya verba
tsukau itu sendiri tidak memiliki makna naik, tapi verba tsukau dapat diikuti dengan objek
berupa kendaraan. Sedangkan makna dari verba tsukau yang diikuti objek berupa kendaraan
memiliki makna memakai benda untuk tujuan tertentu. Tetapi dalam bahasa Indonesia, verba
memakai diikuti dengan objek berupa kendaraan memiliki makna naik. Kemudian penulis juga
memadankan verba tsukau ke dalam verba memakai dalam bahasa Indonesia. Hal ini
dikarenakan verba tsukau dalam bahasa Jepang merupakan bahasa lisan dan kata yang sering
digunakan dalam percapakan sehari-hari. Verba tsukau dan verba memakai sama-sama
merupakan bahasa lisan. Mochiiru merupakan ungkapan formal dan memiliki padanan kata
menggunakan dalam bahasa Indonesia.
Setelah mengontraskan makna dan fungsi verba yang menyatakan arti memakai dalam
bahasa jepang terhadap bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa perbedaan diantara
keduanya apabila tidak dipahami dengan baik dapat menyebabkan kesalahan dalam
pembelajaran. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh pengaruh bahasa ibu (bogo kanshou).
Pembelajar yang lebih menguasai bahasa ibu sering menerjemahkan suatu kata berdasarkan
pola bahasa yang mereka kuasai sehingga mengakibatkan kesalahan dalam penerjemahan.
Padahal tidak selamanya tiap satu kata dari suatu bahasa akan benar-benar sama apabila
diterjemahkan ke dalam bahasa lainnya.
Berdasarkan hal tersebut penggunaan keduanya dalam pembelajaran harus
diperhatikan. Terutama untuk pembelajar pemula, perlu diperhatikan ketika menerjemahkan
suatu kalimat yang menggunakan verba yang menyatakan arti memakai baik dalam bahasa
jepang maupun bahasa Indonesia.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa verba yang
menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang berbeda dengan bahasa Indonesia. verba
memakai dalam bahasa Indonesia dapat diikuti oleh berbagai objek dan objek yang
mengikutinya ikut memberi pengaruh pada perubahan makna verba. Dalam bahasa jepang
penggunaan verba bergantung pada objek yang digunakan dan tujuannya. Sehingga setelah
mengontrastifkan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dengan verba
yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Indonesia dapat diketahui padanan yang tepat
dari kedua objek bahasa tersebut. Adapun hasilnya sebagai berikut: verbakaburu, kiru, haku,
hameru, maku, shimeru, kakeru dapat dipadankan dengan verba mengenakan, sasu dapat
dipadankan dengan memakai ketika objek yang digunakan berupa payung, tsukau dapat
dipadankan dengan memakai/menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan naik, dan
mochiiru dapat dipadankan dengan verba menggunakan.
日本語とインドネシア語「Memakai」という意味を表す動詞の対照研究
A. はじめに
日本語で「Memakai」という意味を表す動詞が多くあります。その中で、「か ぶる・着る・はく・
はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、用いる」などである。但し、すべての「かぶる・着
る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、用いる」の意味が インドネシア語で
「Memakai」 に対応するわけではない。 動詞につく各語によって、意味が変わる。ためしに手元にあ
る基本動詞用法辞典 (1989) を引いてみると次のような言葉が記載されている。
(1)
洋子は帽子をかぶった。(Koizumi dkk.,1989: 143)
(2)
自動車がほこりをかぶっています。(Koizumi dkk.,1989: 143)
こ れらは、順に “Yoko memakai topi” “Mobil tertutup debu.というようなインドネシア語に対応する。
用例 (1) のかぶるは「頭や顔などを覆うものを載せる」という意味を表すので、インドネシア語で
「Memakai」に訳すことができる。次に、用例(2)のかぶるは 「上から浴びる」という意味で、イン
ドネシア語で「Memakai」という意味ではなく、「Tertutup」訳すことになる。「かぶる」だけではな
く、 「着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、用いる」も動詞につく各語によっ
て、インドネシア語に訳すとは、「Memakai」以外の言葉になることもある。
そのような状況にもかかわらず、「かぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、
使う、用いる」はインドネシア語でどういう意味を持つかという疑問になる。この問題が明らかにな
るように「Memakai」を正しく理解することが必要であると思う。以上のことに基づき、筆者は日本
語で「Memakai」という意味を表す動詞についてより深く研究しようと考える。
B. 研究の目的及び方法
研究の目的は、日本語で動詞「Memakai」という意味を表す動詞を分析し、インドネシア語でその
意味に対応する動詞を明らかにすることである。
この研究では、記述的な対照分析方法を用いる。使われたデータは、小説、ジャーナル、インター
ネットなどから取られたものである。まず、日本語で動詞「Memakai」という意味を表す動詞を分析
し、そしてインドネシア語でその意味に対応する動詞を明らかにすることである。最後に分析結果を
述べる。
C. 分析の結果
1. インドネシア語で「かぶる」の意味
(1)
あの女の子は赤いぼうしをかぶっています。(Asano, 1990:215 )
(2)
棚がほこりをかぶっていた。(dictionary.goo.ne.jp)
(3)
父は会社の負債をかぶった。(Koizumi dkk.,1989:143 )
順にインドネシア語に訳させると、そのかぶるの意味は「Memakai」「tertutup,」「menanggung」
になる。目的語によって、意味が変わるので、すべて「Memakai」になるわけではない。(1)
の用例
頭や顔などにそれを覆うものを載せる。また、全体をすっぽり覆うという意味が入っているので、イ
ンドネシア語で「Memakai」に訳される。用いられるも目的語は帽子、ヘルメット、仮面、毛布など
である。
2. インドネシア語で「きる」の意味
(4)
脚にぴったりとしたスマートを身につけ、 少年の召し使いと同様、 黒い上着を着て
いる。(Tani,2004:34)
(5)
罪を着る。(dictionary.goo.ne.jp)
上の用例によると、(4)の用例しかインドネシア語で「Memakai」にならない。上半身または体全体
に衣服をつける意。普通、衣服のそでに腕を通した状態にいう意味が入っている。用いられる目的語
はシャツ、ドレス、スーツ、着物、制服などである。(4)の用例は「Memakai」の意味が入っていなく、
「Menanggung」という意味が強く入っている。
3. インドネシア語で「はく」の意味
(6)
それに赤いカーディガンを羽織って、 同じ赤のハイヒールを履いてい る。
(Uchida,1993:10)
上の用例「はく」は下半身につける衣服に足を通して、身につける意味を持っている。用いられる
目的語はズボン、スカート、靴、靴下などである。
4. インドネシア語で「はめる」の意味
(7)
指輪にダイヤモンドをはめる。(dictionary.goo.ne.jp)
(8)
あきこさんは指輪をはめている。(作)
(9)
罠にはめる。(Koizumi dkk.,1989:431)
(7)(8)(9)の「はめる」は順に「Memasang」「Memakai」「Terjebak」インドネシア語に対応する。
(8)の用例はある形に合うように外側にかぶせる。環状のものなどを通すという意味を持っている。用
いられる目的語は 指輪、手袋、時計、コンタクトレンズである。
5. インドネシア語で「まく」の意味
(10) 「おっと、これは失礼」カケルは紳士的に謝罪して床に落ちていたタオルを腰にまき、
「おい、 、 お前はいったいなんだろう。名を名乗れ! 」
(11)
昨日のパーティーで赤いスカーフをまいている人が 私です。(作)
(12)
私は卒業 証書を巻いてかばんに入れた。(Koizumi dkk.,1989:472)
(13)
私は時計のねじを巻いた。(Koizumi dkk.,1989:472)
上の用例はそれぞれ別の単語へのインドネシア語に対応する。それは「Melilitkan」「Memakai」
「Menggulung」「Memutar」である。(11)の用例は物のまわりにひも状・帯状の物を回らせるという意
味が強く入っている。用いられる目的語はタオル、鉢巻、包帯スカーフ、マフラーなどである。
6. インドネシア語で「締める」の意味
(14)
上着は後ろのハンガースタンドにかけられ、いまはクレリックシャツにワイン色のネ
クタイを締めている。(Ranjo,2007: 58)
(15)
ギターの弦を締める。(dictionary.goo.ne.jp)
(16)
ドライバーでねじを締める。(Koizumi dkk.,1989:238)
(14)の用例は長い布やひもなどを巻きつけて、緩まないように固く結ぶという意味が入っている。
用いられる目的語は紐、まわし、おび、ネクタイ、ベルト、鉢巻である。(15) (16)はインドネシア語で
「Mengikatkan」「Mengencangkan」になる。
7. インドネシア語で「かける」の意味
(17)
壁に絵をかける。(作)
(18)
めがねをかけて本をよむほうがいい。(Asano, 1990:188)
(19)
市が川に橋をかける。(Koizumi, 1989 : 128)
(20)
店は看板をかけた。(Koizumi, 1989 : 128)
(21)
ドアを閉じて鍵をかけると、気をつけて鍵をドレスのポケットにしまいました。
(ejje.weblio.jp)
(22)
走りながらポケットを探って携帯を取り出してみると、幸運なことに電話をかけてき
たのは正にそのカケルだった。(Ranjo,2008:64)
基本的に、上にある用例は「ぶら下げる」といういみが強く入っているが、目的語によって意味が
変わる。主にインドネシア語に訳すとそれぞれの用例は別の単語になる。それは「Menggantungkan」
「Memakai」「Membangun」「Memasang」「Mengunci」「Menelepon」である。眼鏡以外に、「かけ
る」につく目的語はバッグ、ネックレス、眼鏡、マスカなどもその「かける」はインドネシア語で
「Memakai」になる。
8. インドネシア語で「さす」の意味
(23)
かさをさして歩いている人はおとうさんらしい。(Asano,1990:191)
(24)
指をさす。(Matsura, 1994:854)
(25)
かびんに水をさす。(Matsura, 1994:854)
(23)の用例しかインドネシア語で「Memakai」になり、雨や日光を避けるために傘を頭の上に広げ
て持つという意味が入っている。
9. インドネシア語で「使う」の意味
(26)
自分のスマホを仕事に使っていることが多いですね。
(http://050plus.com/pc/effect/index04.html)
(27)
その男は魔法[手品]を使う。(Koizumi dkk.,1989:313)
(28)
バスを使って、通っいる。(Ruigo reikai jiten, 1994:131)
(29)
この会社ではそのプロジェクトに専門の技術者を 5 人使っている。 (Koizumi
dkk.,1989:313)
(30)
きのう、遊園地に行って、1 日で 2 万円も使ってしまった。(Hirose dkk., 1994:438)
すべての用例はインドネシア語の「Memakai」という意味が入っている。(26) (27 (28)の用例は物な
どをある目的のために用いる。道具・材料などを役立たせるという意味が入っている。 (29)の用例は
人に何かの働きをさせる。人を雇ったり、言い付けて用をさせたりするという意味で、(30)の用例は
物・金銭・時間などを、何かをするのに当ててその量や額を減らす。消費するまたはついやすという
いみをもっている。順に「Menggunakan」「Memakai」「Naik」「Mempekerjakan」「Menghabiskan」
インドネシア語に対応する。
10. インドネシア語で「用いる」の意味
(31)
ゆびにささったガラスのかけらをピンセットを用いてぬきとる。(Asano, 1990:1021)
(32)
この計画を成功させるには有能な専門家を用いる必要がある。(Hirose dkk., 1994:493)
(33)
そこで、より利回りが良い金融商品を求めて、銀行や証券会社の資産運用のサービス
を利用することになります。サービスを提供する金融機関はお金を預かり、お客様に
代わってお金を用いて、資産を増やします。
(http://www.ctcs.co.jp/special/virtualization/02.html)
すべての上の用例はあることをするための道具・手段・材料として使う。例:物、道具、人、お金、
時間という意味が入っている。インドネシア語で「Menggunakan」になる。
11. インドネシア語で「つける」の意味
(34)
帽子、バンダナ、ターバンやスカーフ、ウィッグをつける人もいれば、全く気にせず
そのままでいる人もいます。(http://www.medicalkelly.com/m6/index.html)
(35)
パーティーで髪にリボンをつけていた。
(36)
マチコちゃんが仕事に行くときはいつも真っ赤な口紅をつける。(作)
「イヤリング・ブローチ・バッジ・リボン」などには「つける」を使うことができる。また「手
袋・指輪・ブレスレット・コンタクトレンズ」などのはめるや「帽子・かつら」などかぶるのかわり、
「口紅・マニキュア・アイシャドー」などの化粧品にも、「つける」がつかわれる。インドネシアご
で、すべて「Memakai」という意味が入っている。
D. 解決
以上の分析の結果で、確かに「かぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、
用いる、つける」はインドネシア語に訳せば「 Memakai」という意味になるが、すべての意味が
「Memakai」という意味になるわけではない。それは動詞につく目的語に依存する。
一方で、インドネシア語において、「Memakai」は非常に広範囲に用いられ、いろいろな意味を持
っている。したがって、「かぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、用い
る」をインドネシア語に訳せば、「Memakai」の言葉以外に、その意味に対応する動詞が必要である。
次のページの図を見てください!
図1.日本語とインドネシア語の「Memakai」という意味を表す動詞
日本語
インドネシア語
かぶる
きる
はく
Mengenakan
はめる
Menggunakan
巻く
Mempekerjakan
締める
かける
つける
さす
Menghabiskan
Naik*
Memakai*
使う
用いる
上の図で分かるように、日本語のコラムは日本語で「Memakai」という意味を表す動詞である。イン
ドネシア語のコラムはインドネシア語で「Memakai」という意味を表す動詞である。
上の表を見ると、「かぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、つける」がインドネシ
ア語で「身につける」という意味を表すので、「Mengenakan」になる。日本語では、何をどこにどの
ような身につけるのかによって動詞が使い分けられている。「さす」の場合はそのままで「Memakai」
に訳し、日常的によく使われる表現である。
「使う」は「menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan, naik dan memakai」になる。(*)のシン
ボル、実は「使う」は「乗る」という意味を持っていないが、インドネシア語では「使う」の動詞に
用いられる対象が「乗り物」の場合、「乗る」の意味が入っている。だから、インドネシア語で
「 naik 」 に な る 。 そ し て 、 筆 者 も 「 使 う 」 と 「 Memakai 」 に そ の ま ま 訳 す 。 そ れ は 「 使 う 」 も
「Memakai」も日常的に使われる表現である。最後に「用いる」は「Menggunakan」と一致している。
E. 終わりに
上記で述べた分析の結果及び解釈に基づいて、以下のようにまとめられる。
日本語で「Memakai」という意味を表す動詞は各語によって動詞が使い分けられていることが分か
った。「か ぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける、さす、使う、用いる」を分析した結
果、「Memakai」以外に、インドネシア語でそれらの意味に対応する動詞が明らかになった。具体的
には「か ぶる・着る・はく・はめる・巻く・締める・かける」は「 Mengenakan」、「さす」は
「Memakai」、「使う」は「memakai/menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan naik」、「用いる」を
「Menggunakan」というインドネシア語に対応するということである。
F. 今後の課題
以上で分かるよう、本研究では日本語からインドネシア語に直すだけであって、今後の課題として
は、インドネシア語から日本語に直すことによって、研究をすすめていきたいと思う。
DAFTAR PUSTAKA
-----------.1990. Kihongo Yourei Jiten. Bunkachou:Japan
Dahidi, A dan Sudjianto. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. (cetakan pertama).
Jakarta : Kesaint Blanc.
Kenji,Matsura. (1994). Nihongo Indonesia-Go Jiten. Tokyo: Kyooiku Geijutsu Kenkyuusho.
Badudu, J.S-Zaid,2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hirose Masayoshi dkk, 1994. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten. Tokyo: Kodansha.
Koizumi dkk, 1989. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten. Tokyo
Sutedi, Dedi. (2011).Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama
Press.
Uchida, Yasuo.1993. Midousuji Satsujin Jiken. Japan:Choukan Bunkou
Matsuura, Kenji.1994. Nihongo-Indonesiago Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo Univ. Press.
Shogakukan Jiten Henshuubu.1997. Ruigo reikai Jiten. Tokyo: Shogakukan
Ranjo, Riku.(2007). Akikan (Volume 3). Japan:Super Dash Bunkou.
Ranjo, Riku.(2008). Akikan (Volume 8). Japan:Super Dash Bunkou.
www.tangorin.com
dictionary.goo.ne.jp
www. maggiesensei.com
ejje.weblio.jp